Desa Jambeyan, Kabupaten Klaten (9/8/24). Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh Masyarakat di Indonesia. Hipertensi juga menjadi salah satu penyakit yang mendapat julukan “Silent Killer” atau penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara tiba-tiba tanpa adanya gejala terlebih dahulu. Adanya dampak berbahaya yang dapat ditimbulkan dari penyakit hipertensi mengakibatkan dibutuhkannya tips mengenai cara pengelolaan hipertensi untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan dari penyakit tersebut.
Di Desa Jambeyan, Karanganom, terdapat cukup banyak masyarakat yang memiliki permasalahan kesehatan hipertensi. Salah satu faktor risiko utama yang dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah adalah stress. Hal tersebut mengakibatkan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro memberikan edukasi mengenai penyakit hipertensi dan cara pengelolaannya melalui program kerja “Pelatihan Manajemen Stress dalam Pencegahan Hipertensi”. Program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat melakukan pengelolaan terhadap stress yang dialami sehingga mampu mengontrol tekanan darah yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Jambeyan.
Kegiatan pelatihan manajemen stress tersebut dilaksanakan pada Hari Jum’at, 9 Agustus 2024 di Dukuh Karangasem, Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut melibatkan Ibu-Ibu PKK di Dukuh Karangasem, Desa Jambeyan. Kegiatan diawali dengan pemberian edukasi mengenai penyakit hipertensi, pengaruh, dan cara pengelolaannya. Kemudian, dilanjutkan dengan edukasi mengenai hubungan stress dengan hipertensi dan cara pengelolaan stress itu sendiri. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan teknik relaksasi nafas dalam sebagai upaya manajemen stress.
Para Ibu-Ibu PKK terlihat memperhatikan dan mampu mempraktikkan teknik relaksasi nafas dalam yang didemonstrasikan sehingga diharapkan Ibu-Ibu yang hadir juga mampu mengaplikasikan apa yang telah diperoleh secara mandiri. Dilaksanakannya kegiatan tersebut juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola stress yang tidak hanya berdampak pada hipertensi tapi juga pada berbagai penyakit lainnya yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas hidup manusia.
Nafia Tirta Nuraini, Mahasiswa Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
KKN TIM II UNDIP 2024
Editor: Tri Wibowo